Monday, September 17, 2018

Hama Dan Cara Pengendaliannya

Pestisida dan Sasaran Hama Penyakitnya •

     *Serangan Tikus (memakan buah)
1. Sasaran adalah buah yang mulai menguning/ masak dengan gejala buah bagian bawah rusak dan sisa
    buah  tercecer ditanah.
2. Waktunya pada malam hari.
3. Pengendalaian, - Tanaman liar di sekitar kebun dibersihkan. - Parit digenangi air. - Diberi umpan beracun.

     * Serangan Siput/Bekicot (memakan batang tanaman muda) :
1. Sasaran adalah batang tanaman muda dengan gejala batang tanaman putus (seperti di potong)
2. Waktunya pada malam hari
3. Pengendalian, - Ditebar sekam mentah di sekeliling lahan budidaya. - Gunakan bahan kimia dengan
    merk dagang Metadek, Metocol dan Mesurol 50 WP.

     * Serangan Thrips parvispinus (menghisap cairan tanaman).
1. Sasaran adalah daun tunas daun, bunga dan buah dengan gejala keriting dan tanaman menjadi kerdil.
2. Waktunya pada pagi dan sore hari. Disiang hari bersembunyi di celah-celah daun pucuk yang
    belum membuka.
3. Pengendalian, - Pangkas daun yang terserang lalu musnahkan/ dibakar. - Semprot tanaman dengan beberapa insektisida, seperti Tetrin 30 EC, Kanon 400 EC, Actara 25 WG, Curracron 500 EC, Agrimec 18 EC, Supracide 40 EC.

      * Serangan Kutu Daun/Aphis gossypii (menghisap cairan daun),
1. Sasaran adalah pucuk tanaman dengan gejala pucuk tanaman mejadi keriting.
2. Waktunya pada siang hari
3. Pengendalian, - Pangkas daun yang terserang lalu musnahkan/ dibakar. - Semprot tanaman dengan beberapa insektisida, seperti Actara 20 WG, Curracron 500 EC. Supracide 40 EC, Tetrin 30 EC, Marshall 200 EC,

       * Serangan Kumbang daun/Aulacophora sp./Oteng- oteng (pemakan daun),
1. Sasaran adalah jaringan perakaran sampai pangkal batang pada stadia larva dengan gejala
    tanaman menjadi layu dan pada stadia dewasa memakan daun dengan gejala bekas gigitan pada
    daun berbentuk lingkaran.
2. Waktunya pada siang hari.
3. Pengendalian, - Penyemprotan dan pengecoran menggunakan beberapa insektisida, seperti Actara 3,5 gr/17 liter, Larvin 75 WP, Orthene 75 SP, Curacron 500 EC, Pegassus 500 EC, Supracide 40 EC, Trichtorphon dan Carbaryl.

      * Ulat Daun Spodoptera litura/Palpita/ulat jengkal/ ulat grayak
1. Sasaran adalah daun dengan gejala daun menggulung dan berlubang-lubang akhirnya meranggas.
2. Waktunya siang hari.
3. Pengendalian, - Agrimec 5 ml/17 liter, Decis 2,5 EC, Matador 25 EC, Curacron 500 EC, Buldok 25 EC.

      * Lalat Buah/Dacus sp./Bactrocera cucurbitae. (menghisap cairan buah)
1. Sasaran buah dari mulai pembentukan buah sampai buah matang dengan gejala timbul bercak bulat hitam bekas tusukan dan menyimpan telur, kemudian buah membusuk di dalam karena jamur ikut berkembang.
2. Waktu pada siang hari
3. Pengendalian, - Buah yang terserang dimusnahkan/dibuang - Bungkus buah dengan kertas/kantong plastic - Gunakan bahan perangkap/atraktan (mis. Metyl eugenol) di oleskan di dalam bekas botol aqua yang dasarnya sudah dipotong. - Semprotkan ke tanaman beberapa insektisida, seperti Supracide 40 EC, Curacron 500 EC, • Ulat Buah Heliothis armigera -> Curracron 500 EC, Supracide 40 EC.

       * Tungau/Tetranychus cinnabarinus/ Hemitarsonemus latus. (menghisap cairan daun).
1. Sasaran adalah daun denga gejala daun melengkung dan terpelintir, berwarna kuning atau coklat. Bagian bawah daun berwarna abu-abu dengan jarring halus dan terdapat sekumpulan titik- titik berwarna kuning, oranye atau merah.
2. Waktu siang hari
3. Pengendalian, - Mencabut dan membakar tanaman yang terserang. - Semprot tanaman dengan beberapa insektisida, seperti Mitisun 570 EC, Omite 570 EC, Antimit 570 EC, Samite 135 SC, Marshall 200 EC, Applaud 100 EC, Pegassus 500 SC, Oberon 240 SC. Dan kocor dengan akarisida Meothrin 50 EC, Mitac 200 EC.

     * Serangan Nematoda/Melodogyne sp. (menghisap cairan akar).
1. Sasaran adalah bagian bawah tanaman (akar, pangkal batang) dengan gejala tanaman seluruhnya layu di siang hari dan pada pagi serta sore hari daun kembali segar, beberapa hari kemudian tanaman mati. Akar tanaman benjol/bengkak/ berbintil. Bilamana tanaman dicabut pada pangkal batang/akar tanaman akan terlihat binatang kecil seperti cacing (pj 0,5 - 4 Mm) menempel atau berada dalam pangkal batang.
2. Waktu -
3. Pengendalian, - Setelah penaburan/penebaran pupuk kandang/ kompos seluruh bedengan ditabur dengan salah setu jenis fungisida berbahan aktif karbofuran (Furadan 3 G dan Curaterr 3 G), Natrium metam (Nupam 370 AS), Fenamifos (Nemacur 10 G) dan Rhocap 10 G. - Campurkan dengan pupuk pada saat ngecor dan diseling dengan cara ditabur disekitar lubang tanam. III. Jenis Fungisida dan Sasaran Penyakitnya (Jamur dan Bakteri)

     * Embun Tepung (Erysiphe cichoracearum)
Gejala serangan : spora jamur yang disebarkan oleh angin dengan gejala terdapat bercak-bercak putih seperti tepung pada sisi bawah daun dan membesar menutupi daun. Pada bagian atas daun tampak bercak nekrosis kekuningan. Pengendalian : Semprot tanaman dengan beberapa fungisida, seperti Rubigan 120 EC, Bavistin 50 WP, Derosal 60 WP, Afugan 300 EC, Calixin 750 EC.

     * Embun Bulu/Downy mildew/busuk daun/ Pseudoperonospora Cubensis.
Gejala serangan : bercak-bercak warna kuning agak bersudut yang mengikuti tulang daun/dibatasi tulang daun dan akhirnya menjadi ke coklat- coklatan/mengering (dibalik daun terlihat spora berwarna kelabu) Pengendalian : Semprot tanaman dengan beberapa fungisida, seperti Dithane 80 DWG, Previcure-N, Anvil 50 EC, Manzate 200

     * Bercak Daun (Cercospora spp.)
Gejala serangan : Bercak-bercak bulat kecil pada daun dengan warna dibagian dalam lingkaran selalu berbeda dengan tepi lingkaran, ditengah berwarna pucat sampai putih dan tepinya berwarna lebih tua. Bercak akan meluas hingga mencapai diameter 0,5 cm. Selain menyerang daun juga menyerang batang dan tangkai daun. Pengendalian : Semprot tanaman dengan beberapa fungisida, seperti Daconil 75 WP, Trineb 80 WP, Velimex 80 WP, Promaneb 80 WP, Bavistin 50 WP, Score 250 EC, Antracol 70 WP.

     * Bercak Bakteri (Pseudomonas lachrymans)
 Gejala serangan : Tampak bintik-bintik berwarna coklat ditengah dikelilingi lingkaran klorosis tidak beraturan, gejalanya dapat dilihat di permukaan daun sebelah atas. Di buah gejalanya ditandai adanya bercak coklat. Pengendalian : Semprot tanaman dengan bakterisida (Agrept atau lainnya). Menekan perkembangan bakteri dengan beberapa fungisida - > Cupravit OB 21, Kocide 60 WDG, Trimiltox.

     * Antraknose (Colletotrichum lagenarium)
 Gejala serangan : Serangan pada daun berupa bercak bulat coklat muda selanjutnya menyatu dan menjadi coklat tua sampai hitam. Pada keadaan lembab cendawan membentuk badan buah dalam lingkaran-lingkaran berwarna merah jambu. Pada buah terlihat bercak-bercak berbentuk coklat tua (spora merah jambu), fifik buah menjadi lunak dan membusuk Pengendalian : Semprot tanaman dengan beberapa fingisida, seperti Champion 77 WP, Funguran 80 WP, Benstar 50 Wp, Benlate, Bavistin 50 WP, Antracol 70 WP. Catatan : Tidak boleh dicampur penggunaan fungisida berbahan aktif benomyl dengan fungisida berbahan aktif benzimidazole atau methylthiophanate/Topsin 500 F

     * Busuk daun Phytophthora infestans dan buah Phytophthora spp.
Gejala serangan : Bercak-bercak kecil di tepi daun tidak beraturan berwarna coklat kemudian menyebar ke seluruh daun. Terlihat warna coklat kebasahan memanjang di batang dan paada buah ditandai bercak kebasahan coklat kehitaman, lunak dan akhirnya meluas menyebabkan buah membusuk. Pengendalian : Semprot tanaman dengan beberapa fungisida, seperti Previcure-N, Delsene MX 80 WP, Sandovan MZ, Vandozeb 80 WP.

     * Keresek (Didymella sp.)
Gejala serangan : Daun "mengerupuk", cabang dan pangkal batang mengeluarkan lendir. Pengendalian : Semprot tanaman dengan beberapa fungisida, seperti Bavistin 50 WP, Champion 77 WP, Antracol 70 WP, Topsin 500 F.

     * Layu tanaman karena cendawan Fusarium (Fusarium sp.)
Gejala Serangan : - Pada saat persemaian bibit gagal muncul ke permukaan media tanam/mati, walaupun tumbuh akan terhambat/kerdil. - Pada tanaman dewasa daun menjadi pucat dan daun layu secara bertahap dimulai dari bagian bawah tanaman ke atas dan akhirnya keseluruhan daun layu, mongering dan mati. - Pada batang terdapat goresan (nekrotik) dan berwarna merah jambu dan bila batang dibelah tampak berwarna coklat.. Penyebab Serangan, - Pemupukan N terlalu tinggi. - PH tanah asam. - Drainase kurang baik. Pengendalian, - Pemberian kapur pada saat pemupukan dasar untuk mendapatkan PH tanah normal (6-7), - Waktu perendaman benih (larutkan dengan air) dan penyemaian (disemprot) dengan salah satu jenis fungisida berbahan aktif benomyl seperti Agrosid 50 SD, Banlate, Masalgin 50 WP, Benstar 50 WP, Champion 77 WP, Funguran 80 WP. - Setelah penaburan/penebaran pupuk kandang/ kompos seluruh bedengan disemprot dengan salah setu larutan fungisida diatas. - Perlakuan tanaman adalah pada saat ngecor pupuk (dicampur/diaduk dengan pupuk), penggunaannya dengan salah satu jenis fungsida di atas setiap 5 hari sekali (jadwal pemupukan). - Tanaman yang terserang dicabut dibuang ketempat yang aman atau di bakar, bekas lubang tanaman di tabur kapur.

     * Layu tanaman karena bakteri (Pseudomonas sp.);
Gejala Serangan, - Daun tanaman seluruhnya layu dimulai dari daun atas terus ke bawah, dan daun muda menjadi coklat tua dan akhirnya mongering serta batang basah membusuk (dari gejala serangan sampai tanaman mati sekitar 2 - 3 hari). - Bilamana pangkal batang tanaman dipotong melintang akan mengeluarkan lendir putih kental dan lengket. Penyebab Serangan, - Pemupukan N terlalu tinggi. - PH tanah asam. - Drainase kurang baik. Pengendalian, - Pemberian kapur pada saat pemupukan dasar untuk mendapatkan PH tanah normal (6-7). - Setelah penaburan/penebaran pupuk kandang/ kompos seluruh bedengan disemprot dengan salah satu bakterisida seperti Agrept 20 WP, Agrimycine dan bakteristatic seperti Kasumin 5/75 WP, Champion 77 WP dan Funguran 80 WP. - Waktu perendaman benih (larutkan dalam air) dan penyemaian (semprotkan) dengan salah satu larutan bakterisida di atas. - Campurkan dengan pupuk pada saat ngecor dengan salah satu jenis bakterisida secara berselang-seling antara bakterida dan bakteristatik di lakukan pada setiap pengecoran (5 hari sekali).

     * Layu tanaman karena cendawan busuk pangkal batang (Mycosphaerella melonis)
Gejala Serangan, - Pangkal batang mula-mula seperti tercelup minyak, kemudian keluar lendir berwarna merah coklat. - Tanaman tiba-tiba layu dan mati dan disekitar tanah perkaran ditemui benang-benang halus (miselium) berwarna putih. Pengendalian, - Tanaman yang terserang dimusnahkan/dibakar - Kocor tanaman dengan beberapa fungisida, seperti Nordox 56 WP, Champion 77 WP, Funguran 80 WP, Cefka 97 SP, Kasumin 5/75 WP, Cupravit OB 21, Vandozeb 80 WP, Delsen MX 80 WP, Ridomilgold MZ 4/64 WP, Antila 80 WP, Manzate 200. K e s i m p u l a n. - Identifikasi dan catat sedini mungkin ketidak normalan pertumbuhan tanaman, apakah gejala tersebut akibat kekurangan/kelebihan nutrisi, hama, penyakit atau perubahan factor lingkungan (cuaca dan sumber air) yang saling mempengaruhi satu dengan lainnya. - Ambil tindakan secepatnya sesuai dengan sasaran yang sudah teridentifikasi untuk menekan kerusakan tanaman yang lebih besar

Wednesday, February 21, 2018

Membuat POC Fase Vegetatif

Membuat POC Fase Vegetatif

Bahan2:
*Tauge/kecambah -+dua genggam,
*Bawang merah -+4-6siung
*Bawang putih -+3aiung
*Lidah buaya 1sulur(yg besar) 2sulur (yg kecil)
*Kangkung air (daun,batang,n akar) -+2genggam
*Gula merah 1ons(d cairkan 500ml air)
*Vit B1 4butir..

Cara buat:
  Semua bahan d mix/blander/uleg,bahan d atas untuk 1liter air,,
ingat "JANGAN TERPAKU INI ORGANIK INI KIMIA"
tetaplah pada tatanan SECUKUPNYA.
Sejatinya yang sangat berbahaya hanya RESIDU YG TERBAWA.
jika secukupnya s/d yg limit dibutuhkan tanaman bisa disebut TANAMAN SEHAT RENDAH RESIDU.
Organik perlu tapi jangan ditelan mentah-mentah WAJIB BAHAN ALAM
pergunakn seperlunya dan se seimbang mungkin.
salam hormat dan SUKSES untuk PARA PETANI KITA.
Tetap berkebun dan bertanam apapun di setiap jengkal yang ada.
PENGALAMAN merupakan PROFESOR PRIBADI ANDA

Zat Perangsang Pertumbuhan Murah, Mudah dan Singkat

zpt buat pertumbuhan......

Mempunyai kandung hormon auksin dan sitokinin..
serta vit,protein, dll,bisa juga untuk memcegah kerontokan buah.

Bahan:
taoge/kecambah beli aja 2rb
Vit B1 3butir
Bawang merah 6siung
Bawang putih 3siung

Semua bahan di blender,diamkan semalaman esoknya lansung apliskasi,dosis 20-50ml/liter untuk kocor,15ml/liter untk spray,kocor/semprot 4hari atau 7hari sekali,,bahan nya MUDAH di cari,MURAH gak perlu yg mahal,SINGKAT dlm pembuatan,.
Selama masih ada yg mudah kenapa mesti cari bahan yg sulit , kapan berkebun nya kalau cari yang sulit,gimana mau efisiensi kalau cari bahan yg mahal,,efek nya luar biasa loh,,boleh di coba.

Cara Membuat IMO


Selama ini kebanyakan memperlakukan nasi bekas di simpan tanpa. penutup.
Dan hasilnya setelah beberapa hari nasi tersebut akan terbentuk warna Orange.
Hasil permentasi tersebut menjadi mol.nasi yang dipakai untuk mengocor tanaman dan sebagai pengurai bahan organik.
Nah kali ini dengan cara menyimpan nasi pada wadah yg tertutup yang menghasilkan warna cendawan putih seperti kapas.

   Ternyata di negara korea ,Malaysia sudah terlebih dulu menggunakan mol nasi yg berwarna putih.
Mikroba hasil permentasi tersebut adalah INDIGENOUS. MIKROORGANISME .atau IMO .
IMO sama dengan mol-mol lainnya, namun beda dari segi kandungan kuantitas dan penggunaannya.
IMO terdiri atas IMO.1~IMO5 , tiap Imo mempunyai kandungan mikroba yg jumlah dan kandungan yang berbeda.

   Sahabat kita langsung saja pada proses pembuatan.
1. Simpan nasi bekas± 1kg tutup. Rapat wadah pnyimpanan dengan daun atau lainnya ±3 hari
   setelah 3hari akan berubah putih. Seperti kapas > IMO.
2. IMO +gula merah(1:1) aduk rata dan tutup ±10 hari jadilah IMO.2.
3. IMO2 +10 kg dedak +2 ltr air cucian beras + 2ltr air kelapa.
    Permentasi±3 hr maka jd IMO3
4. IMO3 + tanah (1: 1) permentasi ±5 hari hasilnya starter pmbuatan pupuk dan dapat jg digunakan   
    penyubur tanah. Dengan cara sebar diatas permukaan tanah yg sdh diolah > IMO4.
5. IMO4 dengan menambahkan kotoran ayam (hewan) 10. Kg prmentasi ± 14 hari. Maka hasilnya dapat  
    digunakan untuk 1ha.

   Cara penggunaan sebar diatas permukaan tanah.

Catatan:
Dalam pembuatan starter (penambahan tanah ) buatlah sesuai kebutuhan.
Jadi sisanya dapat digunakan lagi untuk berikutnya.
Karena dalam pembuatan volumenya 10 kg, maka dalam pembuatan starter penambahan tanah 10 kg jg.Itu jika ingin di gunakan semua.
Dari starter tadi ,jadi berjumlah. 20 kg. Jika mau di. buat Pupuk dengan penambahan. 10kg kotoran hewan, jadi masih tersisa 19kg starter. Jadi artinya dari 1kg nasi tadi akan menghasilkan. 200 kg pupuk.
Sekian. Semoga bermanfaat..

Cara Membuat Perangsang Buah Alami Mudah dan murah

 
Bahan :
1.telor ayam 3butir
2.microorganismea nabati/ em4
 
 Cara membuat:
1. 3 butir telur ayam kampung diambil kuningnya 
   saja
2. Campurkan kuning telur dengan microorganisme 
   nabati/ em4 1ltr
3. Kedua bahan dikocok hingga tercampur rata
4. Diamkan selama 24 jam
5. Setelah 24 jam, ramuan siap diaplikasikan
 
 Cara pemakaiannya sangat mudah:
1. Kocok dulu sebelum digunakan
2. Setiap satu sendok makan dicampur dengan air 5 
   liter
3. Semprotkan pada tanaman buah
 
 Manfaat dan kegunaan Perangsang Buah Alami Mudah:
1. Merangsang pertumbuhan bunga calon buah/biji
2. Membuat buah beraroma dan manis rasanya
3. Membuat biji jadi bernas atau mentes

Semoga bermanfaat dan selamat mencoba.

Saturday, February 10, 2018

CARA PEMBUATAN 50 LITER PUPUK ORGANIK CAIR



PEMBUATAN 50 LITER PUPUK ORGANIK CAIR KOTORAN & URINE KAMBING
BAHAN :
1. 10 kg kotoran kambing,
1. 500 ml molases/tetes tebu/gula pasir
3. 500 gram pupuk NPK
4. 500 ml EM4, 
5. 250gram terasi
6. Vetsin/Micin(penyedap masakan)
7. 50 liter air bersih
Alat :
• Drum plastik bertutup
• Ember
• Kantong terbuat dari kain

Tahapan Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dari kotoran kambing
1. Jika butiran kotoran kambing telah mengeras, kotoran kambing harus dihancurkan terlebih dahulu dengan cara ditumbuk.
2. Masukan kotoran kambing sebanyak 15 kg pada kantong kain berpori.
3. Masukan bahan yang lain dalam drum, dan khusus untuk molases danNPK dengan cara melarutkan terlebih dahulu dengan air pada ember.
4. Setelah drum semua bahan telah masuk dalam drum, masukan kantong kain yang berisi kotoran kambing.
5. Masukan air bersih hingga drum berisi 50 liter air, pastikan kantong kotoran kambing tercelup dalam air, agar tercelup bisa diberikan beban batu dalam kantong tersebut.
6. Setelah semua bahan dimasukan tutuplah drum rapat-rapat dan diamkan selama 24jam.
7. setelah 24jam buka tutup drum kemudian lakukan pengadukan pada pagi dan Sore hari setiap hari hingga hari ke 12
setelah hari ke 14 POC sudah dapat digunakan untuk tanaman.
Cara aplikasi POC pada tanaman :
1 liter POC dicampur 10liter air
untuk disiramkan pada tanah yang berada disekitar tanaman.